Pengetahuan Adam Tentang
Nama-Nama Benda.
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap
Adam dan menyakinkan mereka akan
kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada
Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat
seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku
nama benda-benda itu, jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam." Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan
Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di
depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya
kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa
yang Tuhan ajakan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama
itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,
berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah
Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan."
Adam Menghuni Syurga.
Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah
Hawa untuk mendampinginya dan menjadi
teman hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya dan
melengkapi keperluan fitrahnya untuk
mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan
oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu
ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga, ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.
ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada
di sampingmu itu?"
Berkatalah
Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah
kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi. "Hawa",jawab
Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi. Adam
menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan
hidupku sesuai dengan kehendak Allah."
Allah
berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di
syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya, rasailah dan
makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak
nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu
berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari
pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang
zalim.Ketahuilah bahawa Iblis
itu adalah musuhmu dan musuh isterimu, ia
akan berusaha membujuk kamu dan menyeret
kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah
kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."
Iblis Mulai Beraksi.
Sesuai
dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh Allah dari Syurga akibat bangkangannya dan terdorong pula oleh rasa
iri hati dan dengki terhadap Adam yang
menjadi sebab sampai ia terkutuk dan
terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya. Iblis mulai
menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di
syurga yang tenteram, damai dan bahagia.
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia
adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk
kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata
halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa
ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada
mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu
adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan
hidup kekal.Diulang-ulangilah pujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon
yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah
pujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.
Allah
mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan
memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa
syaitan itu adalah musuhmu yang nyata." Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu
sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah
melakukan suatu kesalahan dan dosa
besar.Seraya menyesal berkatalah
mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri
kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena pujukan Iblis.
Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang
yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi
kami."
Telapak Kaki
Nabi Adam A. S. di Srilanka.
Adam dan Hawa Diturunkan Ke
Bumi.
Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni
perbuatan pelanggaran yang mereka telah
lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan
tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa pujukan dan
rayuannya yang manis namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram
kembali setelah menerima pengampunan Allah danselanjutnya akan menjaga jangan
sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agarpelanggaran yang telah
dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih
berhati-hati menghadapi tipu daya dan pujukan Iblis yang terlaknat itu. Harapan untuk tinggal terus di syurga
telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah
Allah, hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka
di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa
redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya. Akan tetapi Allah telah
menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas
dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang
penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya, akan
dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari
hamba-hambanya yang bernama manusia itu. Berfirmanlah
Allah kepada mereka: "Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat
tinggal tetap dan hidup disana sampai waktu yang telah
ditentukan."
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang
jauh berlainan
dengan hidup di syurga yang
pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali. Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini
dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat
manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang
akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan
bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan
tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin
hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh
damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di
dunia dan akhirat.
Kisah Adam dalam Al-Quran.
Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya
surah Al_Baqarah
ayat 30 sehingga ayat 38 dan
surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25
Pelajaran Yang Terdapat Dari
Kisah Adam.
Bahwasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan
larangan-larangan Allah dan dalam apa yang
diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oleh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang
terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat
tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia – keturunan Adam untuk
menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah
menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah
patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.
Bahwasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan
berfikir dan kekuatan fizikal dan mental
ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri
Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang
sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah
itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang
menjadi musuhnya dan musuh seluruh
keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia
terhadap larangan Allah.
Bahwasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan
berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya
berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan
melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dapat
mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti
dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan
kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari
singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai
kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan
kebanggaaannya dengan asal-usulnya
sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun
diperintahkan oleh Allah s.w.t.
0 komentar:
Posting Komentar